Apa Itu Karakter Mary Sue?
Apa Itu Karakter Mary Sue?
"Karakter si A kayaknya Mary Sue deh. Enggak realistis banget."
Pasti kalian sering mendengar istilah-istilah seperti karakter Mary Sue dalam dunia kepenulisan ataupun film. Karakter yang sebagian besar kurang disukai oleh penonton. Tapi, apasih maksudnya? Dan kenapa karakter yang ada di dalam cerita bisa digolongkan sebagai karakter Mary Sue atau Marty Stu/Gary Stu?
Definisi Karakter Mary Sue
Menurut beberapa sumber, Mary Sue adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sosok perempuan—sebagai tokoh di dalam cerita—yang digambarkan terlalu "sempurna" untuk menjadi kenyataan atau bahkan sampai dalam tahap yang tidak realistis. Sedangkan Marty Stu/Gary Stu itu memiliki pengertian yang sama cuma penyebutan itu dikhususkan untuk karakter berjenis kelamin laki-laki.
Ciri-ciri Karakter Mary Sue
Apa ciri-ciri utama dari karakter Mary Sue? Yang paling dominan dan paling jelas adalah karakternya terlalu sempurna pakai banget 🤣 Misalnya gini, umur masih 17 tahun tapi udah bisa punya duit miliaran tanpa kerja berat ataupun faktor eksternal seperti keluarga kaya. Terus dia bisa menggapai apapun yang dia mau tanpa penghalang yang berarti.
Kayak ... Mudah amat gitu jadi ini orang. Apa-apa bisa digapai tanpa harus jungkir balik, banting tulang, berkorban sana sini dan enggak harus minimal makan hati gitu 😭 Saking sempurnanya pembaca sampai mikir ini orang manusia atau bukan sih? Kok hidupnya mulus amat kayak enggak pernah susah gitu :v #plak
Karena dia minim tantangan dan gejolak yang—biasanya—sangat membangun dalam perkembangan karakter dan memperlihatkan bagaimana sebenarnya apa sih isi kepala tokoh yang sedang kita baca/tonton. Karakter yang sudah dicap sebagai karakter Mary Sue ini jadi terkesan membosankan. Kayak minim emosi. Bahkan terkesan kaku dan sangat sulit untuk dimengerti oleh penonton.
Pro Dan Kontra
Karakter Mary Sue kebanyakan berasal dari idealitas si pencipta cerita. Dimana dia ingin menciptakan karakter sempurna versi mereka. Bagaimana kalau mereka bisa jadi si ono yang punya segalanya? Sepertinya menyenangkan. Tapi, sayangnya idealitas yang terlalu berlebih-lebihan malah menurunkan cita rasa cerita yang ingin dibawakan. Bukannya menarik minat pembaca yang ada malah pembaca langsung eneg gitu 😭
Jadi, penulis cerita ataupun penulis skrip harus berhati-hati dalam menciptakan karakter yang terlihat hampir sempurna. Enggak ada pantangan dalam berkreasi menciptakan seorang tokoh di dalam cerita kalian. Kalian boleh menciptakan karakter yang mulai dari nol ataupun yang berasal dari seratus. Tapi, seperti di dunia nyata dimana setiap manusia punya kekurangan dan kelebihan. Kalian bisa menciptakan karakter yang hampir sempurna tapi tetap memiliki celah/kelemahan yang membuatnya terkesan lebih manusiawi.
Contohnya, seorang pria yang berasal dari keluarga kaya, memiliki segalanya, semua orang patuh pada kekuasaannya, penampilan fisiknya juga sempurna. Tapi, karena kelebihan itu dia malah merasa kesepian karena dia kurang merasakan kasih sayang kedua orangtuanya bahkan merasa orang-orang hanya menghormati dirinya karena kekayaan yang dia miliki.
